Sabtu, 05 Mei 2012

Budaya Indonesia Tidak Semata Lambangkan Tradisi, Namun Juga Harapan


Budaya Indonesia tidak hanya melambangkan tradisi, nilai-nilai luhur, dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Lebih dari itu, harapan, perhatian dan bagaimana Indonesia memandang dunia. Demikian disampaikan Wamenlu Wardana saat membuka Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2012 (BSBI 2012) di Gedung Pancasila, Kemlu, Jakarta (3/4/2012).
 
Wardana menjelaskan tiga hal utama dalam memahami Indonesia, yaitu keanekaragaman, masyarakat yang bersatu dengan sikap toleransi dan saling menghargai serta semangat demokrasi.
 
Dalam menjelaskan ketiga hal tersebut, Wardana menggarisbawahi bahwa musyawarah untuk mufakat, budaya dialog, dan demokrasi merupakan salah satu tradisi bangsa Indonesia yang dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara nasional maupun dalam kebijakan luar negerinya.

“Salah satunya adalah melalui Bali Democracy Forum yang telah dimulai sejak tahun 2008,” tuturnya.

Terhadap 55 peserta BSBI 2012, Wardana mengharapkan terjadinya learning and sharing experience dua arah. Di satu sisi, para peserta dapat mengenal dan memahami lebih dalam budaya Indonesia, dengan mengambil bagian dalam masyarakat. Di sisi lain, masyarakat Indonesia akan dapat mengenal lebih jauh budaya yang sangat beragam dengan adanya kehadiran para peserta.
 
“Saya harap para peserta BSBI 2012 dapat memiliki pemahaman yang luas dan pengalaman yang berkesan selama berada di Indonesia,” tutup Wardana.
 
Selama 3 bulan, peserta BSBI akan mengikuti berbagai kegiatan dan pelatihan seni dan budaya untuk mempelajari bahasa Indonesia, keberagaman seni budaya, dan agama.

Selain program pengenalan budaya kepada 55 perserta tersebut, BSBI 2012 juga menyediakan Program Kekhususan yang diberikan untuk para pemuka agama masa depan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rencana Aksi Semarang yang dicetuskan sebagai hasil dari Regional Interfaith Dialogue (RID) ke-6 di Semarang dengan nama Future Faith Leaders (FFL).
 
Kegiatan ini akan mengundang 15 calon pemimpin agama masa depan dari 15 negara peserta RID, yakni 10 negara ASEAN ditambah Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Timor Leste, dan Fiji. FFL rencananya akan diselenggarakan mulai 21 Mei 2012 sampai 14 Juli 2012, dengan pelaksana Universitas Islam Negeri “Sunan Kalijaga” Yogyakarta. (Sumber: Dit. Infomed/PY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar